Laman

12/07/15

Part

Your world. My world. We live at the same life in our world each other.

Menyenangkan melihat kamu ceria, senang dengan dunia barumu. Dari jauh, tampak kamu dikelilingi orang-orang yang bisa membuatmu tertawa. Orang-orang yang membuat hidupmu berwarna.

Sebenarnya ada rasa... Ah, tapi aku tidak boleh egois bukan? Aku camkan dalam pikiranku kalau dalam kehidupan yang satu ini ada banyak dunia. Bisa jadi orang berkata di dunia yang satu ini ada banyak kehidupan, kehidupan orang-orang yang berada dalam dunia. Tapi bukan itu, yang aku maksud adalah dalam kehidupan yang satu terdapat banyak dunia. Ya. Bahkan satu orang bisa punya banyak dunia dalam kehidupannya. Seperti halnya kamu. Seperti aku.

Hm.. Mungkin ini hanyalah alasan yang kubuat-buat untuk melarikan rasa cemburu, iri, atau apa itu ketika kamu punya dunia lain yang mengalihkan perhatianmu dariku. Yang mengambil sebagian waktumu yang dulunya untukku.

Haha.. Begitu naifnya aku merasa sedemikian rupa sementara jauh sebelum ini aku sudah memiliki dunia-dunia yang lain. Dunia yang kamu sering cemburui. Dunia yang aku terjerat di dalamnya. Dunia yang ku amini layaknya dogma. Dunia yang kita sadari tidak benar namun tetap saja tak rela melepasnya.

Untuk menghibur diri sekali lagi aku camkan dipikiranku. Seperti juga yang sering kau simpulkan dari dialog-dialog panjang kita. Mungkin ini adalah jalannya. Iya. Pada akhirnya kita akan berjalan pada rute kita masing-masing. Merangkai cerita dalam frame yang berbeda. Berlayar dalam bahtera yang tak sama.

(Benarkah? Oh bahkan menyadarinya saja aku kelu. Menerimanya? Tak yakin ku bisa)

Paling tidak ketika aku harus pergi nanti, aku tau ada dunia yang akan menyenangkanmu. Ada orang-orang yang akan mengalihkan sadarmu akan ketiadaan ku. Mungkin kamu akan bertemu bintang terang yang lain dari sana. Setidaknya khawatirku berkurang. Setidaknya aku selangkah bisa merelakanmu. Setidaknya...hm..aku harap tawa itu selalu menghiasi wajahmu yang selalu ku rindu.

JR